Mengenal Crunch, Kultur Lembur yang Kerap Diterapkan Studio Game

Mengenal Crunch, Kultur Lembur yang Kerap Diterapkan Studio Game

Mengenal Crunch, Kultur Lembur yang Kerap Diterapkan Studio Game

Kamu lagi cari item game murah? Cek dan daftar di sini.

===

Demi mengejar tenggat yang kian mendekat, banyak studio game menerapkan jam tambahan alias lembur bagi para pekerjanya. Beberapa mendapat tambahan 50 jam seminggu, sebagian lagi bahkan 70 jam.

Hal demikian biasanya mereka berlakukan saat masih banyak aspek-aspek yang mesti dibenahi pada sebuah judul game. Di sisi lain, tanggal perilisan sudah sangat mepet.

Jelas saja itu bukan kultur kerja yang sehat. Namun, hal demikian ternyata adalah sesuatu yang sangat biasa diterapkan di industri game. Dunia mengenalnya dengan sebutan ‘crunch’.

Melalui artikelnya di Reporter, Tommy Delp menjelaskan bahwa para pekerja sering kali tak memikirkan imbalan atau bonus dari perusahaan. Sejumlah hal yang menjadi motivasi, uniknya, adalah hasrat mereka itu sendiri.

Walau begitu, tak sedikit perusahaan yang memang menyediakan uang tambahan untuk jam-jam kerja tiap pegawai yang bertambah. Kita toleh CD Projekt Red (CDPR) yang baru-baru ini juga menerapkan ‘crunch’.

Kisahnya, CDPR tengah menggarap proyek game baru bernama Cyberpunk 2077. Ini game yang diadaptasi dari Cyberpunk yang rilis pertama kali pada 1988 silam.

Game itu mestinya rilis pada April, tetapi terpaksa ditunda hingga 17 September. Mendekati waktu tersebut, penundaan kembali dilakukan, yakni hingga 19 November karena ada sejumlah perbaikan.

Nah, CDPR enggan perbaikan tersebut berjalan terlampau lama sebab berpotensi bikin tanggal rilis kembali berubah. Alhasil, mereka menerapkan ‘crunch’ dan menjanjikan bonus untuk mereka yang terlibat.

“Enam pekan terakhir jadi upaya terakhir kami dalam merampungkan proyek ini, proyek terlama yang pernah kami garap,” kata Kepala Studio CDPR, Adam Badowski, baru-baru ini.